Budi Agus Santoso : Ada 7 Persyaratan yang Harus dimiliki Untuk Mendirikan Inkubator Bisnis

2017-01-13 | Dibaca 1 kali

Inkubator pada hakikatnya merupakan model inovatif, yang menempatkan pengusaha atau calon pengusaha yang terseleksi, untuk dibina dalam suatu tempat yang khusus.  Dalam implementasinya, para pengusaha dan calon pengusaha ini diberikan fasilitas ruang kerja yang dapat digunakan bersama, jasa konsultasi, pelatihan teknis,  penyediaan informasi, serta pemberian asistensi dalam pemasaran dan manajemen

Untuk itu model inkubator harus tersusun secara terintegrasi, di mana bentuk pembinaan dengan pendekatan inkubator dapat dilakukan secara inward looking dan outward looking.  Seluruh aspek yang berkaitan dengan pembinaan dapat dilakukan sesuai dengan kebutuhan usaha mikro, kecil dan menengah.

Adapun untuk mendirikan Inkubator Bisnis, maka terdapat 7 persyaratan yang harus dimiliki yang disebut dengan 7S yaitu : Space, Shared, Services, Support, Skill development, Seed capital, dan Synergy. Adapun 7S dimaksud adalah : 

1.Space: inkubator menyediakan tempat untuk mengembangkan usaha pada tahap awal. 

2.Shared: inkubator menyediakan fasilitas kantor yang bisa digunakan secara bersama, misalnya resepsionis, ruang konferensi, sistem telepon, faksimile, komputer, dan keamanan. 

3.Services: meliputi konsultasi manajemen dan masalah pasar, aspek keuangan dan hukum, informasi perdagangan dan teknologi. 

4.Support: inkubator membantu akses kepada riset, jaringan profesional, teknologi, internasional, dan investasi. 

5.Skill development: dapat dilakukan melalui latihan menyiapkan rencana bisnis, manajemen, dan kemampuan lainnya. 

6.Seed capital: dapat dilakukan melalui dana bergulir internal atau dengan membantu akses usaha kecil pada sumber-sumber pendanaan atau lembaga keuangan yang ada. 

7.Synergy: kerjasama tenant atau persaingan antar tenant dan jejaring (network) dengan pihak universitas, lembaga riset, usaha swasta, profesional maupun dengan masyarakat internasional. 

Inkubator perlu melatih penanganan teknis operasional untuk menangani perkembangan UMKM dimasa mendatang, sehingga perlu diarahkan kepada antisipasi perkembangan usaha di masa depan.  Kerjasama ini dapat membentuk sinergi dan efisiensi yang lebih besar sehingga dapat dipergunakan sebagai ujung tombak strategi untuk berhubungan dengan pelaku ekonomi lain, baik global maupun lokal untuk kepentingan UMKM dan masyarakat. (And)

Berita Politeknik


Galeri Kegiatan