Kunjungan Menteri Ristek Dikti di Politeknik Negeri Cilacap

2017-02-21 | Dibaca 1 kali

Humas PNC : Cilacap, 14 Februari 2017 Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristek Dikti) Prof.H.Mohamad Nasir, Ph.D.,Ak telah melakukan kunjungan kerja ke Politeknik Negeri Cilacap. Dalam kunjungan tersebut Menristekdikti didampingi oleh Sekretaris Direktorat Jenderal Kelembagaan  Iptek Dikti Kemenristekdikti Agus Indarjo dan Anggota DPR RI Siti Mukaromah,  yang disambut langsung oleh Bupati Cilacap Tatto Suwarto Pamuji, Wakil Bupati Akhmad Edi Susanto, Direktur Politeknik Negeri Cilacap Soedihono, Dipl.Ing.,ST.,MT dan segenap Jajaran Direksi Politeknik Negeri Cilacap.

Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristek Dikti) Prof.H.Mohamad Nasir, Ph.D.,Ak dalam sambutannya mengatakan, “saat ini 82 persen angkatan kerja di Indonesia merupakan lulusan SMA/SMK kebawah.  Sedangkan angkatan kerja lulusan Politeknik hanya 17,5 persen”. Masih banyak lulusan yang tidak berkualitas.  Hal ini disebabkan mereka tidak memiliki sertifikat kompetensi yang dibutuhkan dunia kerja. Itu semua akibat sistem pendidikan kita yang kurang baik. Oleh  karenanya Revitalisasi SMK dan Politeknik harus segera dilakukan.  Ada empat langkah strategis dalam Kebijakan Pendidikan Tinggi Vokasi yaitu Penyediaan guru produktif SMK, Moratorium ijin pendirian perguruan tinggi akademik, Moratorium ijin pendirian prodi non STEM (Science, Technology, Engineering, Mathematic) dan Revitalisasi pendidikan tinggi vokasi.

Lebih jauh Mohamad Nasir mengatakan, revitalisasi politeknik dilakukan karena selama ini keberadaan politeknik kurang mendapat perhatian. Bahkan banyak masyarakat yang berangggapan bahwa politeknik bukan perguruan tinggi pilihan atau perguruan tinggi nomor dua. “saat ini baru ada 12 politeknik yang sedang dalam proses revitalisasi, tahun depan Politeknik Negeri Cilacap diusahakan masuk dalam program revitalisasi” paparnya.

Politeknik yang sudah masuk kedalam program revitalisasi akan dibantu oleh Kemenristekdikti dalam hal penyiapan kualitas SDM, Peningkatan daya tampung, Kualitas sarana prasarana, Kerjasama Industri, Penajaman Kurikulum, Sertifikasi/Akreditasi, peningkatan kapasitas manajemen dan pendidirian prodi baru atau politeknik baru.

Peningkatan kualitas sarana prasarana dilakukan melalui pembangunan infrastruktur dan pemenuhan fasilitas pembelajaran yang modern. Dosen politeknik sebaiknya 50 persen dari akademisi dan 50 persen dari industri. Semua dosen dari akademisi harus sudah memiliki sertifikat kompetensi. Bahkan kemenristekdikti siap membiayai dosen yang ingin mendapatkan sertifikat kompetensi internasional. Sertifikat Kompetensi bagi dosen politeknik sangatlah penting begitu pula bagi guru-guru SMK. Jika semua dosen politeknik sudah memiliki sertifikat kompetensi maka politeknik tersebut bisa menjadi Tempat Uji Kompetensi (TUK) dan terdaftar di Lembaga Sertifikasi Indonesia (LSI).

Revitalisasi Politeknik dilakukan untuk meningkatkan relevansi pendidikan dengan kebutuhan tenaga kerja bagi industri, mendorong keunggulan spesifik dimasing-masing politeknik, mengkinikan metode pembelajaran, meningkatkan nilai tawar untuk bekerjasama dengan industri dan dengan institusi sejenis dari negara maju, dan meningkatkan efisiensi sistem pembelajaran dengan memanfaatkan materi latihan menjadi produk bernilai ekonomis.

Berita Politeknik


Galeri Kegiatan