MAHASISWA POLNEP CIPTAKAN MOBIL HEMAT ENERGI

2018-03-15 | Dibaca 1 kali

MAHASISWA POLNEP CIPTAKAN

MOBIL HEMAT ENERGI

 

 

“Kreatif dan Inovatif”, kata ini yang patut kita ungkap kan kepada mahasiswa Politeknik Negeri Pontianak, karena  ada saja kreatifitas dan inovasi yang dilakukan para mahasiswa. Salah satunya adalah mahasiswa Jurusan Teknik Mesin Politeknik Negeri Pontianak. Mahasiswa Jurusan Teknik Mesin ini setiap tahun selalu melakukan berbagai inovasi salah satunya merancang mobil hemat energy. Ketekunan dan kesungguhannya sudah pernah membuahkan hasil dalam lomba Shell Eco marathon pada tahun 2014 di Manila Filiphina sebagai Juara I Asia. Saat ini mahasiswa Jurusan Teknik Mesin kembali menciptakan mobil hemat energy yang diberi nama “Khatulistiwa Line 6”.

Khatulistiwa Line 6, kendaraan kategori urban berbahan bakar solar, akan mengikuti Shell Eco-Marathon di Singapura, 8-11 Maret 2018. Ir HM Toasin Asha MSi, Direktur Polnep menekankan, even tersebut telah menjadi trade mark Jurusan Mesin Politeknik Negeri Pontianak, karenanya tiap tahun Polnep tak pernah absen.

Kami tetap berusaha ikut even ini, walaupun biaya yang diperlukan relatif besar. Mudah-mudahan bisa minta sponsorship dari pemda Kalbar dan Pontianak, serta pihak ke tiga yang sudah kerjasama dengan Polnep. Anak-anak bukan hanya bawa nama Politeknik Negeri Pontianak, tetapi juga nama daerah. Sayangnya saat ini belum ada sponsorship, peserta yang lain penuh sponsorship, termasuk pemerintah Propinsi maupun pemerintah Kota Pontianak,  jelasnya.

Polnep pernah membuktikan meraih juara dalam even tersebut, sehingga ekspektasi juara tetap ada di even tahun ke-6 ini. Tim Polnep telah melakukan berbagai perbaikan, mengambil pengalaman tahun sebelumnya. “Saya lihat body tahun ini jauh lebih bagus. Engine pun sudah dilakukan perbaikan dari pengalaman tahun lalu. Kami optimis bisa dapat juara. Tahun lalu kami alami kedala teknis, semoga tahun ini berjalan lancar” katanya.

Faino, manager tim Polnep menyampaikan, Khatulistiwa Line 6 mengusung bentuk sporty. Body-nya dibuat lebih aerodinamis. Gesekan udara di sisi samping kanan kiri sudah direduksi lebih 70 persen. Untuk sisi bobot, tahun ini jauh lebih ringan, hanya 130 kilogram, dibandingkan tahun lalu 225 kilogram. Kami reduksi dengan mengunakan serat fiber satu lapis saja, tahun lalu sampai tiga lapis. Kami juga tidak gunakan banyak dempul. Chasis yang penting saja kami perkuat, yang lain gunakan hollow kecil,” jelas mahasiswa semester V Jurusan Teknik Mesin.

Topan Prihantoro ST MT, dosen pembimbing tim Poiteknik Negeri Pontianak menambahkan, Khatulistiwa Line 6 dibuat baru secara total, baik dari chasis dan body. Kelandaian permukaan pun sudah direndahkan, ketinggiannya sesuai standar Shell,” ujar Topan.

Pada test drive terakhir, dengan human error 10 persen, Khatulistiwa Line 6 mampu mencapai 93 kilometer perliter, lebih baik dari sebelumnya 72 kilometer perliter. Perubahan dilakukan pada intake valve, exhaust, injector, dan nosle. “Rencananya agak siang sebelum dikirim, kami tes lagi. Ada satu kiat yang akan kami cobakan, harapannya bisa capai 200-an kilometer perliter. Kami berharap tahun ini (2018), Politeknik Negeri Pontianak kembali menjadi juara I di Singapura. Do’a seluruh komponen Politeknik Negeri Pontianak sangat kami harapkan, ujarnya.

(Erwandi – Pranata Humas Muda)

Berita Politeknik


Galeri Kegiatan