Politeknik Negeri Batam Miliki Laboratorium Hanggar Pesawat Senilai Rp 38 Miliar

2020-05-26 | Dibaca 1 kali

 

 
 
Batam - Politeknik Negeri Batam kini memiliki laboratorium hanggar perawatan pesawat udara. Bangunan itu diresmikan langsung oleh Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi Mohamad Nasir pada Kamis (18/7/2019)

Pembangunan laboratorium hanggar ini menghabiskan anggaran Rp 38 miliar dan didanai oleh Asian Development Bank (ADB) melalui Polytechnic Education Development Project (PEDP) Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswa Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi.

Hanggar tersebut berdiri di atas lahan 2500 meter persegi pada kompleks kampus terpadu Politeknik Batam, kawasan Batam Center dan merupakan fasilitas terbaru sebagai pusat pendidikan dan pelatihan bidang aircraft maintenance. 

"Harapannya semoga dengan adanya hanggar ini bisa membuka sumber daya pada tenaga maintenence. Dimana nantinya ketika Singapur membutuhkan tenaga aircraft yang diingat Poli Batam," kata Menteri Nasir.

Untuk tiga tahun ke depan, sebagai bentuk apresiasi terhadap seorang tokoh pejuang pengembangan pendidikan tinggi vokasi Politeknik di Indonesia, Hanggar ini diberi nama Kokok Haksono Djatmiko. 

Bangunan hanggar juga dilengkapi 10 ruangan workshop/ laboratorium khusus perawatan pesawat udara seperti aircraft system laboratory, general dan sheet metal workshop, composite workshop, Battery Shop & NDT, Engine and Propeller shop, avionic and instrumentation laboratory, electrical and wind tunnel laboratory, hydraulic shop, computer laboratory, 5 ruang kelas representatif serta ruangan penunjang lainnya.

"Airline itu kan memerluka perawatan yang baik,  sekarang bagaimana menyiapkan sumber daya itu, aircraft maintenence menjadi sangat penting, potensi yang cukup besar dalam pendidikan ini, oleh karena itu Politeknik Batam mempunyai program studi ini adalah peluang besar," ujarnya.

Terkait suku cadang yang harus didatangkan dari luar negeri, nanti Menristekdikti akan membicarakan dengan Menteri Keuangan agar Politeknik Batam bisa langsung mensuplai tenaga kerja di bidang aircraft. 

Hanggar ini akan menjadi bagian dari fasilitas unggulan dalam proses pembelajaran para mahasiswa Program Studi D3 Perawatan Pesawat Udara sekaligus juga sebagai fasilitas pelatihan bagi taruna Aircraft Maintenance Training Organization (AMTO) berlisensi international yang diselenggarakan oleh Politeknik Negeri Batam. 

Program studi D3 Perawatan Pesawat Udara di Politeknik Negeri Batam sendiri sampai saat ini masih tercatat sebagai program studi satu-satunya di Politeknik Negeri seluruh Indonesia.

Secara spesifik. program studi mengkhususkan layanan untuk menghasilkan lulusan diploma ahli madya bidang perawatan pesawat udara yang qualified karena juga dilengkapi dengan Basic License for aircraft maintence yang diakui secara internasional. Saat ini basic license yang telah dmiliki kategori A yang meliputi basic license untuk Body Airframe Fixed Wing(A1), Piston Engine  (A3) dan Turbine engine (A4). 

"Yang memiliki aircraft maintenence ada dua Politeknik Bandung dan Politeknik Batam. Tapi potensi yang paling besar yang disini. Harapan saya kedepannya Batam bisa mensuplai tenaga kerja atau SDM untuk aircraft maintenance dari Garuda, Lion, maupun airline lainnya baik yang ada di Indonesia maupun di dunia," paparnya. 

Nantinya hanggar ini juga akan dilengkapi dengan lisensi C atau Instrument Electrical, Radio and Avionics,  serta sebagai Approved Maintenance Repair and Overhoul (MRO) untuk engine pesawat dan komponen suku cadang pesawat

Kedepan dengan fasilitas hanggar yang sudah terbangun ini, Politeknik Negeri Batam, nantinya dapat menampung satu pesawat jenis Boeing 737 300 atau Airbus 320, serta beberapa pesawat ukuran kecil sejenis Cessna, sundowner dan Navayo sebagai bagian dari fasilitas praktik pembelajaran perawatan pesawat udara untuk mahasiswa. 

Menurut Nasir, yang paling harus diutamakan dalam program study ini adalah menyesuaikan orientasi pembelajaran dengan perkembangan transportasi udara yang bergerak cepat. 

"2020 lah setidaknya sudah ada satu atau dua yang bisa digunakan mahasiswa tentang pesawat jet untuk aircraft maintenence. kalau ini sudah jadi dan bisa memaintenence airbus atau boeing ini, Singapura yang susah mencari tenaga kerja pasti ambil dari sini juga, sehingga kemampuan bahasa Inggrisnya harus ditingkatkan juga," tuturnya. 

Menristekdikti Mohamad Nasir bersama sejumlah pejabat usai peresmian laboratorium hanggar perawatan pesawat di Poltek Batam.

Sumber: https://www.batamnews.co.id/berita-50634-politeknik-negeri-batam-miliki-laboratorium-hanggar-pesawat-senilai-rp-38-miliar.html

Berita Politeknik


Galeri Kegiatan