POLITEKNIK NEGERI BALI GELAR FGD PENYUSUNAN MASTERPLAN PENYEDIAAN AIR BERSIH DI BALI

2020-08-13 | Dibaca 1 kali

Bukit Jimbaran.

POLITEKNIK NEGERI BALI GELAR FGD PENYUSUNAN MASTERPLAN PENYEDIAAN AIR BERSIH DI BALI

Politeknik Negeri Bali (PNB) menggelar Focus Group Discussion (FGD) terkait Penyusunan Masterplan Penyediaan Air Bersih di Provinsi Bali, Rabu (12/8). Bertempat di Gedung Widya Guna kampus setempat, FGD ini bertujuan untuk menyiapkan strategi bagaimana menyikapi kondisi air bersih di Bali.

Menurut Direktur Politeknik Negeri Bali, I Nyoman Abdi, SE., M.eCom., FGD ini merupakan tindak lanjut kerjasmama PNB dengan Pemprov Bali. "Ini dalam rangka ikut memberikan kontribusi, apa yang perlu diantisipasi dalam rangka penyediaan air bersih. Seperti diketahui, potensi air bersih di Bali masih memang memadai. Namun antisipasi kedepan kalau tidak direncanakan dengan baik, tentu potensi sumber daya air (SDA) yang ada, akan tidak bisa menyuplai dalam jangka panjang.

Untuk itu lanjut direktur PNB, harus ada kolaborasi dari hulu ke hilir. Bagaimana penyiapan air bersih, sehingg Bali bisa selamat dan bisa mengelola air bersih dengan baik. Ini kata dia juga sebagai bentuk dukungan terhadap program besar Gubernur Bali, yakni Nangun Sat Kerthi Loka Bali yang sebagian besar memerluka program pendukung.

Kepala Badan Riset dan Inovasi Daerah Provinsi Bali I Made Gunaja yang hadir pada FGD ini sebagai bagian dari kajian atau penelitian penyusunan masterplan penyediaan air bersih di Bali, yang mana, Pemprov Bali bekerjasma dengan PNB. Disamping lima program prioritas dari Pemprov Bali, tentu juga dibutuhkan adanya program penunjang. Salah satunya adalah, bagaimana menyediakan infrastruktur kebutuhan air di Bali. "Itulah yang kini dikembangkan, supaya Bali dengan pertumbuhan wisatawan mancanegara 3,3 persen pert ahun. wisdom hampir 10 persen, tentu ini mejadi perhatian," katanya.

Dengan pertumbuhan wisatawan dan juga pertumbuhan hotel yang cukup tinggi, Bali tentu membutuhkan pasokan air bersih yang cukup. Ini kata dia, harus di rancang betul, bagaimana menyediakan air, supaya pertumbuhan  penduduk dan pariwisata, bisa terpenuhi. "Jangan sampai ada isue kalau di Bali terjadi krisis Air bersih," ucapnya.

Sementara, salah seorang anggota tim Penyusunan Masterplan Air Bersih, Ir. Made Mudhina, MT., kerjasama yang dilakukan PNB dengan pemerintah Provinsi Bali melalui badan riset dan inovasi berbicara tentang masterplan air beraih. Mengingat, persoala di Bali selama ini, terjadi kesenjangan antara ketersediaan dan kebutuhan. Potensi air selama ini kata dia, tidak tersebar secara merata. Ada kawasan tertentu bisa berlebihan dan kawasan tertentu bisa kekurangan. "Untu itu diperlukan integrasi pengelolaan sumber daya air. Sehingga tata kelolanya menjadi satu wadah. Dengan adanya wadah ini nantinya akan terintegrasi antar wilayah di Bali," ujarnya.

Berita Politeknik


Galeri Kegiatan