Kunjungan Internalisasi Inspektorat Jenderal Kemdikbud ke Politeknik Negeri Bali

Kamis, 13 Agustus 2020, bertempat di Gedung Widya Guna Politkenik Negeri Bali

Acara dihadiri oleh Itjen Kemdikbud, Direktur Politeknik Negeri Bali beserta Jajaran Pimpinan, para Manajer Area Perubahan dan seluruh anggota Tim Zona Integritas.

Acara dibuka oleh Direktur Politeknik Negeri Bali, menyatakan bahwa komitmen Pimpinan PNB sangat kuat dalam mendorong upaya-upaya pembangunan Zona yang menyangkut 6 area perubahan (Penguatan Manajemen Perubahan, Penguatan Ketatalaksanaan, Penguatan SDM Aparatur, Penguatan Akuntabilitas, Penguatan Pengawasan dan Peningkatan Kualitas pelayanan Publik). Beberapa program-program perubahan telah dilaksanakan PNB, diantaranya internalisasi program ZI-WBK melalui Penunjukan figur-figur yang bisa dijadikan panutan sebagai agen perubahan sesuai dengan tata nilai yang diusung PNB yang diperkuat dengan Surat Keputusan Direktur Nomor Nomor 327/PL8/OT/2019 tentang  Agen of Change, telah dilakukan pengelolaan media/aktivitas interaktif yang efektif untuk menginformasikan pembangunan ZI kepada  internal dan stakeholder secara berkala, Komitmen Pimpinan berperan sebagai role model dalam pelaksanaan Pembangunan WBK/WBBM, menuju “New Normal PNB”, Komitmen pimpinan dalam memperluas kerjasama dengan dunia Industri.

Selanjutnya Inspektur Jendral I Kemdikbud (Bapak Sutoyo) didampingi Tim Itjen Ibu Vinny dengan jabatan fungsional auditor Muda Itjen Kemdikbud, menyampaikan kesan pertama memasuki Politeknik Negeri Bali mempunyai aura yang sangat baik dan terkesan dengan komitmen pimpinan yang begitu kompak. Hal ini akan mendorong  reformasi yang menyeluruh mulai dari tingkat satuan pengamanan, cleaning service, pegawai, dosen sampai dengan tingkat pimpinan mempunyai pemahaman yang sama, perubahan pola pikir, budaya kerja yang penuh dengan jiwa pelayanan yang tinggi.

Sebagai pesan terakhir dari Inspektur Jenderal agar PNB terus berbenah diri dengan melakukan komunikasi dan kedekatan yang intensif dengan pengguna layanan/stakeholder sehingga mengurangi terjadinya gap antara harapan pengguna layanan dengan kinerja layanan yang diberikan.